“Ide tentang kekayaan dapat datang dari mana saja, yang membedakan hasilnya adalah perlakuan dari tiap kita bagaimana memperlakukan ide tersebut”
Kaya bukan berarti memiliki lebih banyak, tetapi mengetahui bagaimana Rahasia untuk mendapatkan apa yang kita inginkan serta hati yang murah untuk berbagi dengan perasaan bahagia. Nah, jika kita berniat mejadi kaya, maka kita harus mengetahui dahulu apa yang harus di “rubah” dari cara dan pola serta kebiasaan dalam hidup kita. Sebab seperti ada pepatah berkata “pertama kita menciptakan kebiasaan, lalu kebiasaanlah yang mencitakan kita”.
Jika Anda berniat menjadi kaya, sadarilah satu hal penting. Kaya tidak hanya dalam menghasilkan dan mengumpulkan uang saja. Kaya berarti memiliki uang, bahagia (dan dirasakan bersama keluarga), sehat dan punya ide. Inilah kekayaan dalam 1 paket, jangan diutamakan salah satu.
Psikologi kekayaan berarti:
Prinsip, keyakinan dan sikap utama yang memungkinkan orang-orang tertentu melangkah maju – apapun keadaan mereka, untuk mencapai kekayaan yang ingin dicapainya. Kita akan belajar cara pikir kaya, mengubah hubungan kita dengan uang, menguasai ketakutan dan ketamakan, serta yang terpenting adalah menaikkan“temperatur keuangan” kita.
Pada dasarnya manusia adalah mahluk yang sangat mudah beradaptasi, misal: ini kasus nyata antara saya dan istri saya, suatu kali saya sekeluarga melewati jalan yang saya jarang lewati, tetapi istri saya dan anak saya sering melewati jalan tersebut (untuk mengantar anak kita). Tiba – tiba saya nyeletuk dengan kaget ” siapa yang kentut?” lalu istri saya menjawab “ini daerah dekat pembuangan limbah, jadi baunya ngga enak”. Lalu jawab saya“lha kamu da biasa ya lewat sini?” istri saya menjawab “awalnya seperti kamu, lama-lama da ngga kecium tuh baunya”. Pernah mengalami kasus seperti saya?
Pengertian temperatur disini bisa disamakan suhu ruangan ber-AC yang diatur pada suhu (misal) 20 derajat celcius. Jika melebihi 20 derajat celcius, maka orang –orang yang berada didalam ruangan akan merasa kepanasan. Begitu pula sebaliknya jika suhu dikecilkan, maka akan terasa lebih dingin.
Sama halnya dengan aspek keuangan kita, jika saat ini ada yang merasa nyaman dengan uang sebesar Rp. 1 juta di tabungan kita. Dengan menaikkan temperatur keuangan kita, maka kita akan merasa diri kita miskin pada saat uang kita kurang dari Rp. 100 juta. Secara bertahap, temperatur kekayaan akan terus dinaikkan. Pertanyaannya, bagaimana menaikan temperatur keuangan kita?
Manusia tanpa emosi adalah robot. Manusia memang diciptakan lengkap dengan fisik, otak untuk berpikir dan emosi sebagai perasaannya. Sayangnya banyak manusia yang hidupnya menderita akibat
tidak dapat mengendalikan emosinya. Nah , uang ini berkaitan erat dengan emosi manusia. Bisa dikatakan uang adalah emosi kita. (penjelasan lebih lengkap bisa dibaca pada artikel saya sebelumnya, Rahasia Menarik Uang ke Dalam Hidup Anda)
Emosi mempengaruhi pola pengeluaran dan pemasukan keuangan kita. Banyak aspek yang tersangkut disini jika kita tidak dapat mengendalikan pola ini, dampaknya bisa akan menghancurkan persahabatan, pernikahan, bisnis dan hidup manusia sendiri. Tetapi hal ini dapat diatasi dengan menetapkan arah yang jelas untuk tujuan yang ingin dicapai dalam hidup – visi kuat akan masa depan yang kaya dan bahagia.
Nah untuk menaikan temperatur keuangan kita, kita perlu tahu emosi-emosi yang dimiliki orang yang telah kita anggap sukses dalam bidang ini. Bagaimana kualitas emosinya, bagaimana pola – pola yang terjadi seputar“sirkulasi” dan keputusan “intuisi” dalam memutuskan status keuangannya.
Cara paling mudah adalah kita bersahabat dan bergal dekat dengan orang tersebut. Usahakan kita memiliki kepribadian yang menyenangkan bagi orang tersebut, ingat ini tidak sama dengan bermuka dua tapi rasakan perbedaannya saat anda berusaha memiliki kepribadian yang setara dengan orang kaya tersebut secara bawah sadar sebenarnya anda telah naik kelas. ketahui dahulu apa yang dia suka dan tidak dia sukai. Ada banyak cara untuk menciptakan lingkungan baru anda berkaitan dengan meningkatkan “temperatur keuangan” kita.
Saya akan menceritakan pengalaman saya berkaitan dengan hal ini, saya memiliki teman SD yang sudah lama tidak pernah bertemu. 18 tahun lebih kita tidak bertemu, hingga akhirnya kita bertemu dalm sebuah acara reuni. Singkat cerita, dia adalah sahabat karib saya sewaktu SD dan saya cukup kagum ketika kita semua pulang. Di lapangan parkir mobil hanya mobil dia sendiri yang paling mewah, “WOW, ini dia orang hebat tentunya ada rahasianya” itu yang ada dibenak saya. Segera saya menghubungi teman saya ini, kebetulan dia menjual handphone. Langsung saya berniat membeli handphone dari kawan saya tersebut.
Kita bertemu ditokonya, proses beli tidak pake lama dan tidak saya tawar-tawar lagi. Langsung saya ajak makan siang disebuah café dekat tokonya. Dari hasil ngobrol 60-90 menit saya dapat informasi yang sangat menarik, yang akan saya bagikan disini. Ternyata teman saya ini punya lebih dari 15 toko handphone dikawasan pertokoan handphone terbesar di Jawa Timur. Semua tokonya milik sendiri, tidak pake sewa. Lebih gila lagi ternyata ini semua, diawali dari karirnya yang terjatuh di tahun 2007 dan ditahun 2010 sudah “Top Markotop”. 3 mobil mewah keluaran terbaru juga dimiliki, dan tahunnya keluaran tahun 2008 yang paling tua.
Apa rahasianya? Ternyata, dia bukan orang yang kikir, dia sangat rajin menyumbang ke panti asuhan dan kepada yatim piatu. Itu rahasianya, saat Surabaya berulang tahun bulan mei 2010, dia menyumbang 10 hanpdhone setiap minggunya ntuk dilelang dan hasilnya 100% diberikan untuk amal. Saya benar-benar kagum dengan teman saya ini. Bahkan sempat dia nyeletuk “gaji supir pribadinya bisa-bisa 4 juta rupiah bahkan lebih”lha? Kok bisa, setahu saya gaji supir itu ngga segitu. Lalu teman saya ini menjelaskan, bahwa dari ke 15 tokonya, jika tokonya dapat mencapai target maka dia akan memberikan komisi tambahan pada sopirnya, tambah binggung saya??!!@#$%. Lalu dia menjelaskan, “ya, memang tidak ada kaitannya dengan produktifitas toko, tapi saya cuma minta doanya dia saja agar saya selalu dimudahkan, makin banyak yang doain kita maka makin mudah bukan usaha kita?” Sampai situ saya cuma diem dan dapet pelajaran yang berharga.
Tidak sampai disitu, setelah makan siang kita masih sering telepon dan terkadang menghabiskan waktu makan siang bersama dan saya melakukan apa yang menjadi kebiasaan teman saya ini. Hasilnya? Jelas tidak berbeda, peningkatan keuangan dengan memperbaiki sistim alur keuangan saya. Bahkan saya sempat share pada rekan-rekan dekat saya dan mereka juga merasakan hal yang sama. Bukankah setiap kesuksesan meninggalkan jejak?
Nah, Pola pikir kita perlu diprogram ulang untuk secara otomatis mencari kebijakan terbaik tentang bagaimana, kapan dan dimana menghasilkan serta menggunakan uang kita. Begitu diarahkan ke kekayaan, pikiran kita mulai menciptakan efek domino, menciptakan perubahan positif dalam hidup Anda dan kehidupan orang-orang yang kita cintai.
Menghasilkan uang adalah ketrampilan yang sama dengan ketrampilan lain, seperti belajar naik sepeda, main piano, belajar bahasa asing, mengemudikan mobil dan sebagainya. Kita tidak perlu berhenti menjadi diri sendiri untuk mempelajarinya – kita hanya perlu membuka pikiran untuk merenungkan hidup dengan cara yang benar-benar baru.
Pada akhirnya saya mengerti bahwa sukses dan kemakmuran serta kekayaan hampir tidak ada hubungannya dengan kesempatan, kebetulan, kemujuran, atau bahkan pendidikan. Sukses dan kemakmuran serta kekayaan sangat erat hubungannya dengan kesadaran, keyakinan dan bahkan pemrograman di bawah sadar yang tidak kita sadari.
Menghasilkan uang adalah keahlian tapi menjadi kaya adalah sebuah seni. Kita akan belajar menghasilkan uang dan seni menjadi kaya. Kita harus lebih bahagia dengan diri kita sendiri dan merasa benar-benar lebih kaya dalam hidup kita. Jangan menjadi orang kaya yang menderita – jalani hidup dengan kebebasan, keterampilan seni dan kebahagiaan. Saat Anda bertambah kaya, dunia menjadi tempat lebih baik untuk kita semua.
Salam
Timothy Wibowo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar